Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Prinsip BOLA

oleh Kang Aswah | Agu 26, 2018 | Keuangan |


Cara mengatur keuangan rumah tangga memiliki banyak variasi, tetapi biar bagaimanapu keuangan keluarga harus diatur dengan tepat. Banyak keluarga yang berujung dengan perpisahan dengan alasan keuangan ini. Oleh sebab itu carilah cara mengelola keungan yang tepat untuk keluarga kita.
Salah satu metode mengatur keuangan rumah tangga adalah dengan prinsip 50 – 30 -10 – 10, karena bentuknya mirip dengan susunan pemain bola, oleh sebab itu saya namakan prinsip bola, hanya untuk mudah mengingatnya saja.
Prinsip  pengelolaan keuangan ini didasari atas skala prioritas kebutuhan, dengan tetap mempertimbangkan rencana investasi dan risiko pengeluaran tidak terduga yang mungkin saja terjadi.


1. Pos Biaya Hidup


Besarnya pos biaya hidup bisa fleksibel dan kita batasi sampai 50% penghasilan kita. Lakukan hal ini secara disiplin, dan pisahkan uang ini di rekening berbeda, atau mungkin kita bisa belajar dengan emak-emak tempo dulu, yang memisahkan uang-uang ini dengan menggunakan amplop.
Metode menggunakan amplop dapat membuat kita menjadi disiplin mengatur uang kita, dan kita fokus kepada uang yang tersimpan diamplop ini.
Misalnya kita memiliki penghasilan sebesar Rp. 5.000.000,-, maka uang untuk pos ini adalah Rp. 5.000.000 x 50% = Rp. 2.500.000,-. Pisahkan uang ini untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya pengeluaran ini untuk ayah, ibu dan seorang anak, maka contoh rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Biaya Makan : Rp. 1.350.000,- (Rp. 15.000,- x 30 x 3)
  • Belanja bulanan : Rp. 400.000,-
  • Tranportasi : Rp. 350.000,-
  • Pulsa : Rp. 200.000,-
  • Biaya tak terduga : Rp. 200.000,-

2. Pos Tagihan

Pos tagihan ini besarnya adalah 30% dari penghasilan kita, jadi untuk contoh saat ini, karena menggunakan penghasilan Rp. 5.000.000 maka besarnya adalah Rp. 1.500.000,-. Pos ini jangan sampai terganggu, karena akan menyebabkan kegiatan Rumah Tangga dapat terhenti. Contoh perhitungannya adalah :
  • Premi asuransi : Rp. 153.000,- (BPJS kelas 2 untuk 3 orang).
  • Cicilan rumah : Rp.1.000.000,- (Rumah sederhana KPR 15 tahun)
  • Air, Listrik dan iuran lingkungan : Rp. 347.000,-
3. Pos Dana Tabungan dan Investasi

Besarnya Pos ini adalah Rp. 500.000,-, terlihat tidak terlalu besar, tetapi kalau kita disiplin menabung dan selalu melihat peluang investasi, uang ini dapat berkembang berkali lipat, bahkan akhirnya dapat menjadi penghasilan tambahan juga. Pos ini dapat digunakan untuk biaya liburan, tabungan pendidikan bahkan dapat juga sebagai modal usaha.

4. Dana Sosial

Ulang tahun, pernikahan, dan acara sosial lainnya sering kali tidak dianggarkan, sehingga tanpa kita sadar akan memakan pos-pos lainnya. Dalam bab ini seandainya penghasilan kita Rp. 5.000.000,- maka sisihkan 10% nya yaitu Rp. 500.000,- untuk urusan-urusan seperti ini. Pos ini juga dapat digunakan sebagai dana darurat, jadi sebaiknya apabila ada sisa dari pos ini, simpan buat dana darurat kita. Pos ini adalah yang paling fleksibel, dapat digunakan juga untuk menutupi kekurangan-kekurangan pos lainnya seandainya ada hal yang diluar perkiraan.

Untuk menjalankan prinsip 50 – 30 – 10 – 10 kita harus benar-benar berkmitmen dan disiplin. Biasakan mencatat pengeluaran kita secara disiplin, karena catatan-catatan itu dapat kita pelajari untuk mengatur keuangan kita selanjutnya. 

Perhatikan pengeluaran-pengeluaran darurat yang terus menerus, apakah kebutuhan itu perlu dimasukkan sebagai pengeluaran rutin, sehingga keseimbangan keuangan kita selalu terjaga. Selamat mencoba yaa …

No comments:

Post a Comment

MENYESAL BELI ASURANSI

Aku menyesal beli asuransi, karena yang aku beli tidak mampu menolongku saat aku terkena musibah. Aku menyesal beli asuransi, karena saat ...